Afdalyati Menangis Haru Dan Bahagia Karena Dikunjungi Langsung Oleh Walikota Bengkulu Dalam Rangka Penyerahan Bansos

Bengkuluone.co.id – Walikota Bengkulu Helmi Hasan kembali membuat warganya bahagia, Kali ini seorang lanjut usia (lansia), Afdalyati 66 warga RT 7 nomor 56 Kelurahan Anggut Atas yang menangis haru bahagia di depan Helmi, Rabu (3/6/20).

Afdalyati menangis haru dan bahagia karena dikunjungi langsung oleh Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan wawali Dedy Wahyudi yang datang dalam rangka menyerahkan bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Dinas Sosial Kota Bengkulu.

Bantuan yang diterima berupa perabotan rumah tangga seperti kursi, meja, lemari, tempat tidur, kipas angin, dispenser, galon, cangkir, bantal dan bantal guling. “Ini juga ada bantal buat ibu agar bisa tidur dengan nyaman. Semoga bisa mimpi bertemu dengan Rasulullah, syaratnya jaga wudhu dan baca doa sebelum tidur,” ujar Helmi didampingi Dedy dan Plt Kadis Sosial Bujang HR.

Disampaikan Helmi, ini bentuk dari komitmen pemerintah untuk menghadirkan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat termasuk lansia juga harus bahagia. “Semoga bermanfaat. Memang kami (pemerintah) tidak hanya sibuk soal mengurus masalah Covid-19 saja tapi juga memikirkan kebahagiaan masyarakat, itu kami perhatikan juga,” kata Helmi.

Afdalyati menyampaikan rasa terima kasihnya sambil menangis saat menerima bantuan itu dari Helmi. “Alhamdulillah, terima kasih pak walikota,” tuturnya sambil terisak-isak.

Afdalyati sudah 5 tahun tinggal sendirian di rumah sejak suaminya meninggal tahun 2016 silam. Sejak saat itu ia jualan jagung rebus keliling untuk bertahan hidup dengan penghasilan Rp 30-40 ribu perhari.

“Kalau sekarang sudah 3 bulan tidak jualan karena tidak ada modal lagi. Kalau dipaksanakan jualan juga lakunya susah sejak Corona ini,” demikian Afdalyati.

Diketahui Program walikota Bengkulu menjadikan kota religius dan bahagia yaitu dengan memberikan pelayanan keagamaan, kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang terbaik bagi warga kota Bengkulu. (Red)

Komentar