Bengkulu Punya Sosok (3)

///Fatmawati dan Gebrakannya

1 Juni 1943 menjadi sejarah dalam hidup Fatmawati. Gadis nan cantik ini resmi dipersunting oleh Ir. Soekarno di tengah perjuangan api revolusi. Tapi ada yang menarik dibalik perjuangan Ir. Soekarno untuk mendapatkan hati Fatmawati.

Tidak mudah untuk seorang Fatmawati menerima keinginan Ir. Soekarno untuk memperistrinya. Penolakan mendasar serta alasan rasa empatinya terhadap kaum feminis membuat jiwanya matang untuk menolak tradisi yang bernama poligami. Bagi beliau poligami dianggap sangat tidak
menguntungkan bagi kedudukan dan peranan wanita dalam kehidupan sosialnya.

Bahkan kalau boleh dibilang, sebelum lahirnya Undang-Undang Perkawinan maupun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia khususnya, bagi pegawai
negeri, seorang Fatmawati telah mendahului masanya dengan tekad, sikap, dan
prinsip anti poligami.

Gejolak yang muncul didirinya membuatnya berfikir kritis akan prinsip dan keinginan hatinya yang juga jatuh hati kepada Ir. Soekarno. Namun dengan keyakinan yang dimilikinya, akhirnya Fatmawati menerima pinangan Bung Karno.

Setelah resmi menjadi istri Ir. Soekarno, Fatmawati pun pindah ke Jakarta dengan tujuan bukan hanya menjalankan kewajiban sebagai seorang istri, tapi beliau ingin menggapai mimpi yang sudah beliau buat yaitu aktif bergabung dengan tokoh nasional lainnya untuk membela Negara Republik Indonesia.

Ir. Soekarno yang akrab disapa Bung Karno ini, tak sungkan meminta pendapat kepada istrinya dalam mengambil langkah-langkah atau keputusan mengenai perjuangannya selaku pemimpin pejuang rakyat Indonesia. Daya fikir di luar batas yang dimiliki Fatmawati sudah disadari dari awal oleh Bung Karno.

Banyak peran Fatmawati di dalam kegiatan kenegaraan Republik Indonesia pada masa itu, salah satunya ketika perjuangan rakyat Indonesia telah sampai di titik kulminasi. Dimana masa masyarakat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56, Jakarta oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia .

Lalu bagaimana perjuangan Fatmawati dan Sang Saka Merah Putih?

Siapakah diantara sekian ratus bahkan sekian ribu tokoh pejuang
bangsa Indonesia yang telah memikirkan tentang arti sebuah bendera bagi
sebuah kemerdekaan bangsa?

_*bersambung*_

Komentar