Budiman, Pernah ‘Lengser’ Jadi Guru, Kini Caretaker Wali Kota Bengkulu

Sumber poto bengkulutoday.com

Budiman Ismaun,S.Pd, M.Pd caretaker Wali Kota Bengkulu. Jika benar, setidaknya menjadi hak publik untuk tahu siapa dia. Dalam bahasa lain, resiko menjadi pejabat
publik adalah profil atau biografi dan track recordnya dipelajari oleh masyarakat, khususnya LSM, media dan pemerhati.

Budiman adalah sosok yang relatif baru berkecimpung di Birokrasi Pemda Provinsi Bengkulu. Pernah menjabat sebagai Kadis Perpustakaan dan Aset Provinsi Bengkulu di era
Ridwan Mukti, dia kemudian dinonjobkan, alasannya belum diketahui, maklum kala itu informasi sulit diakses.

Setelah di nonjob, bersama 17 pejabat eselon II lainnya yang dinonjobkan oleh Ridwan Mukti, Budiman mengikuti tes job fit atau penempatan jabatan pada akhir 2017 lalu.
Alhasil, pada 11 Januari 2018 lalu, Rohidin mempercayakan Budiman sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu menggantikan Ade Erlangga. Ade yang sempat tidak
terima diganti harus merelakan jabatannya dan dia kembali ketempat semula.

Belum usai isu mutasi, lagi-lagi nama Budiman Ismaun diisukan bakal menjadi Caretaker Wali Kota Bengkulu. Padahal, nama Hamka Sabri sebelumnya sangat diunggulkan.
Munculnya Budiman kemudian membuat publik bertanya, kenapa jabatan Caretaker tidak dipercayakan kepada Hamka Sabri yang notabene lebih berpengalaman dibirokrasi dan
diplomasi, hanya Rohidin Mersyah yang layak menjawabnya.

Siapa Budiman Ismaun?

Budiman Ismaun diisukan merupakan keluarga Rohidin Mersyah. Wajar jika faktanya demikian, sehingga namanya yang belum begitu populer mampu menggeser Hamka Sabri, ataupun Ricky Gunarwan yang lebih teruji di birokrasi.

Sosok Budiman adalah mantan bawahan Reskan Efendi, mantan Bupati Bengkulu Selatan. Budiman pernah menjabat Asisten II Pemda Bengkulu Selatan, namun kemudian dia (Budiman) ‘dilengserkan’ menjadi guru di SMAN 5 Bengkulu Selatan. Atas putusan itu, Budiman tidak terima dan menggugat Bupati Bengkulu Selatan ke PTUN. Budiman dimenangkan di PTUN, namun Bupati Bengkulu Selatan menyatakan banding. Sederet argumentasi hukum dikeluarkan oleh Reskan Efendi kala itu, maklum profesi guru yang melekat pada Budiman menjadi dasar Bupati Bengkulu Selatan mengembalikan Budiman ke asalnya, yakni guru.

Bupati Bengkulu Selatan juga kala itu menolak dikatakan mutasi Budiman karena isu yang menduga Budiman terlibat dalam sebuah demo yang ditujukan kepada Reskan Efendi. “Itu tidak ada hubungannya dengan permasalahan hukum saat ini, namun murni kebutuhan organisasi. Seperti Budiman karena sebelumnya dirinya sebagai seorang guru,
maka kami kembalikan pada latar belakangnya,” demikian kata Bupati Bengkulu Selatan yang dikutip dari Bengkuluekspress.com, edisi 2 Juli 2013.

Uniknya lagi, masih dari sumber yang sama, Budiman saat dimutasi mengaku tidak mengetahuinya alias terkejut. “Awalnya saya belum tahu jika dimutasi, namun sebagai PNS saya siap ditempatkan dimana saja termasuk harus mengajar kembali,” sebut Budiman.

Disadur dari bengkulutoday.com

Komentar