Demo ke Pemprov Bengkulu, Nelayan Trawl Minta Alat Tangkap Pengganti Setara

Bengkulu-bengkuluone.co.id, Ratusan nelayan “Trawl” Pulau Baai Bengkulu beserta istrinya, Senin, (26/3/2018) menggelar aksi demo di depan kantor Gubernur Bengkulu.
Dari orasi ratusan nelayan dibawah pengawalan ketat aparat keamanan dan diback up Satpol PP, serta TNI, silih berganti menyuarakan kondisi nelayan Pulau Baai pasca penghentian alat tangkap jenis trawl beroperasi di perairan laut Bengkulu.

Mengingat Peraturan Menteri (Permen) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) No. 2 tahun 2015 tentang larangan penggunaan trawl, berujung menuai kontroversi di masyarakat, khususnya nelayan. Padahal semestinya regulasi yang diterbitkan pemerintah, harus sesuai dengan makna dan tujuan bernegara.

“Kami, nelayan trawl meminta agar kembali diizinkan untuk dapat melaut dengan menggunakan alat tangkap yang ada, sebelum adanya alat tangkap pengganti yang dijanjikan KKP. Mengingat kehidupan nelayan trawl saat ini sudah semakin sengsara. Selain itu juga kepada Gubernur, agar mengganti Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Provinsi, karena di duga tidak memberikan solusi dan membuat kondisi nelayan trawl semakin memanas,” ujar salah satu Korlap, Syaipul dalam orasinya.

Berselang beberapa menit menyampaikan orasi, perwakilan nelayan Pulau Baai diterima Plt Gubernur Rohidin Mersyah didampingi Kapolda Bengkulu Brigjen Pol. Coky Manurung, Danrem 041 Gamas Kolonel Infrantri Irnando Arnold B Sinaga, Penjabat Walikota Bengkulu Budiman, Sekda Provinsi Bengkulu Nopian Andusti serta pihak terkait lainnya.

Dari pertemuan tersebut, menurut juru bicara nelayan Pulau Baai Ahmad Supriono, nelayan meminta alat tangkap dengan ukuran yang sama dengan alat tangkap yang dipakai sebelumnya atau ukuran 3 setengah inci.
“Kita tunggu saja hasilnya, jika setuju, nelayan akan menggunakan alat itu. Tapi yang jelas setara dengan alat tangkap sebelumnya,” terangnya.

Sementara itu, Plt Gubernur Rohidin Mersyah ketika menyikapi aspirasi masyarakat nelayan atas nama Pemprov Bengkulu akan menyampaikan ke Pemerintah Pusat dan soal disetujui atau tidak, pihaknya belum bisa memastikannya.

“Sebelum alat tangkap tersebut tiba, agar nelayan tidak terkendala dengan kebutuhan, karena tidak melaut, Pemprov dan pihak Bulog serta lainnya akan menyalurkan bahan kebutuhan pokok. Harapan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” pintanya.

Disamping itu, seusai pertemuan dan mendengarkan hasil pertemuan perwakilan nelayan dengan pihak Pemprov, ratusan nelayan membubarkan diri dan kembali ketempat tinggalnya masing-masing.(red-1)

Komentar