Hindari Kejadian“Auzia,” Masyarakat diminta Waspada dan Pahami Pancasila

Bengkulu-bengkuluone.co.id, Anggota DPR RI dari Dapil Bengkulu, Elva Hartati menilai, dengan adanya kejadian memilukan yang menimpa siswi SMA Negeri 4 Kota Bengkulu, bernama “Auzia Umi Derta”, umur 17 tahun, di duga di bunuh teman dekat-nya sendiri berinisial MS, umur 18 tahun, yang juga berstatus pelajar di salah satu SMA di Kota Bengkulu, secara tidak langsung daerah Bengkulu akan kembali mendapatkan sorotan nasional. Lantaran sebelumnya, Bengkulu gempar dengan kasus Yuyun.

“Dengan kejadian tersebut, semua pihak agar waspada. Dimana kejadian yang berawal dari sempat hilangnya siswi berhijab ini, di duga juga diikuti dua kejadian lain, menghilangnya dua anak perempuan lain yang berstatus pelajar di Bengkulu ini,” ujarnya, Kamis, (8/2/2018).

Selain itu Elva juga mengaku tidak habis pikir, kenapa kejadian seperti ini terus ada di wilayah Bengkulu ini. Untuk itu diminta betul-betul Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) setempat, agar supaya para pelajar lebih banyak lagi diajarkan pelajaran budi pekerti, termasuk juga Pancasila.

“Sesuai dengan dasar negara Indonesia Pancasila, diketahui beragam agama dan suku, diyakini tidak akan memberikan pembelajaran yang buruk, tapi dipastikan yang bagus. Oleh sebab itu, kita mengharapkan, agar jangan hanya guru yang bertanggung jawab terhadap murid-muridnya, melainkan juga orang tua di rumah,” pintanya.
Disamping itu, peran orang tua di rumah harus lebih ekstra memberikan pelajaran agama dan budi pekerti, termasuk mengawasi secara langsung pergaulan anak-anaknya sehari-hari, serta jangan biarkan anak pergi tanpa berpamitan dan tidak tahu tempatnya dimana.

“Saya juga himbau, orang tua yang memiliki anak, agar dapat menghindari terjadi cek-cok dengan anak-anaknya. Tetapi jika ada masalah, supaya melakukan pendekatan secara persuasif dan mengedepankan musyawarah untuk mencapai kemufakatan,” tutupnya.(red-3)

Komentar