Indonesia 2030

Opini-bengkuluone.co.id, Sejak reformansi tahun 1997 perkembanga Politik Indonesia semakin mengarah pada perpecahan bangsa dimulai dengan lepasnya Timor Leste yang sekarang menjadi negara merdeka dan terus berlansung hingga sekarang ini. Apakah NKRI dan Pancasila ini masih dapat dipertahankan atau bubar di 2030 seperti yang dirediksi Bangsa Asing dalam Novel Ghost fleet ?

Bangsa Indonesia saat ini diambang perpecahan atas proses “Devide et Impera” atau di adu domba oleh konspirasi global yang telah berhasil melancarkan Asymmetric War nya,  guna melemahkan persatuan dan kedaulatan rakyat. Sehingga, fondasi ekonomi bangsa ini yang  dulunya mencapai 16%  pernah menjadi terkuat di ASEAN, namun  saat ini GDP Indonesia hanya tinggal 10% sementara Thailand 19%, hal  ini dipastikan semakin tidak berdaya lagi, ditengah gelombang krisis keuangan global ke dua, yang lebih berbahaya dari  krisis keuangan keuangan global tahun 2008 lalu. Diperparah lagi oleh pelaksanaan penegakan hukum yang semakin jauh dari rasa keadilan rakyat bangsa ini.

Streotype NKRI justru berada ditepi kepunahannya, jika semua pihak mau jujur pada  fakta yang ada saat ini, kepunahan bangsa ini tidak perlu menunggu tahun 2030 lagi, sebagaimana prediksi novel “ghost fleet”, sebab hampir disemua sendi pilar ketahanan nasional  kita sudah mengalami “disability” untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Dalam bidang kesejahteraan dan kesehatan enam bulan lalu bank dunia telah mengeluarkan pernyataan bahwa 37 % anak anak indonesia mengalami gizi buruk.

Sementara itu, tenaga kerja China bukan saja menjadi ancaman lapangan kerja nasional, tetapi semakin menguat dugaan bahwa kehadiran tenaga kerja yang semakin dimudahkan dalam jumlah tidak terbatas di Indonesia bukan tidak mungkin adalah sudah menjadi ancaman terhadap pertahanan teritorial yang  dipersiapkan secara sistematis.

Sedangkan untuk mempertahankan NKRI jika terjadi serangan militer, maka Hankam memprediksi hanya mampu bertahan tidak lebih dari 3 hari saja. Belum lagi logistic nasional (Pangan, Papan dan lainnya) dibuat semakin  tergantung dengan impor.

Saat ini, kita hanya diperhadapkan dua pilihan saja, yaitu ikut kedalam gerbong yang akan mempercepat kepunahan bangsa ini atau ikut bersama tokoh pergerakan menjaga kedaulatan NKRI terhadap mereka yang sudah menjadi komprador asing.

Kita jangan terkecoh oleh Komunis gaya baru, dimana mereka saat ini tanpa malu-malu bermutasi dari Komunis-sosialis ke komunis-Neolib yang dikendalikan dengan cara Kapitalis sejati pula (Kleptokrasi dan Plutokrasi). Artinya mereka telah mengingkari peran Socialisme yang diadopsi dari ilmu distribusi ekonomi yang mempunyai beberapa variant turunan salah satunya adalah “ Sosialisme-Komunis”, karena komunisme adalah (Marx + Energi bebad), ideologi yang lain dianggap hanya Anarchisme

Ketika sebuah konsepsi tentang  NKRI dan Pancasila di degradasi oleh sloganisme yang dibungkus oleh retorika, maka dia akan kehilangan makna atau relevansinya, jika bangsa ini kehilangan kedaulatannya, dan dikendalikan asing. Maka bukan tidak mungkin NKRI-Pancasila diam-diam akan ditinggalkan dan digantikan oleh sebuah ideologi baru.

Seorang negarawan sejati tidak akan diam dan membiarkan hal ini, tetapi harus melawan dengan segenap jiwa raganya, karena negarawan sejati adalah bagian dari historis dan kehidupan  bangsa Indonesia. Sehingga tidak akan menempatkan NKRI-Pancasila, sekedar hanya sebuah ucapan yang ditenggelamkan kedalam sloganisme.

Komentar