Jamaah Haji Bengkulu Kembali Meninggal di Mekkah

Bengkulu, bengkuluone.co.id : Kembali telah meninggal dunia Jamaah Haji Kabupaten Bengkulu Tengah atas nama Zainah Binti Muhammad Sidik, usia 73 tahun, yang tergabung dalam kloter 10 Embarkasi Padang, pada Sabtu, (25/8/2018) pada pukul 17.45 Waktu Arab Saudi (WAB), di Rumah Sakit Al Noor, Mekkah Al Mukaromah.
Almarhumah meninggal dunia dengan diagnosa Hipoksia dan Syok Sepsis, karena sebelumnya tidak ada di riwayat penyakit selama di tanah air, kecuali lansia resiko tinggi.

Salah satu TPHD Propinsi Bengkulu bidang pelayanan kesehatan Kloter 10 Embarkasi Padang, Kurniawan Arianto kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, H. Bustasar melalui Kasubag Humas, H. Rolly Gunawan mengatakan, Almarhumah mendapatkan perawatan ekstra selama Puncak Ibadah Haji di Arafah, Mudzalifah dan Mina. Dimana Almarhumah mengalami Heat Exhaustion (kondisi kelelahan dan dehidrasi ringan akibat cuaca panas) saat mengikuti rangkaian puncak ibadah.

“Almarhumah mendapatkan pemasangan infus sebanyak 4 kolf dan obat-obatan dari Tim Medis kerjasama TPHD bidang pelayanan Kesehatan dan TKHI. Almarhum terus berada dalam pengawasan Tim Kesehatan selama kegiatan di Arafah, Mudzalifah dan Mina (Armina) dengan diberikan nutrisi yang tepat berupa Susu DIANERAL, khusus bagi lansia yang susah makan dan asupan cairan terkontrol dengan baik dan obat-obatan,” terangnya, Minggu, (26/8/2018).

Dijelaskan, setelah itu sebelumnya kondisi kesehatannya sempat membaik saat berada dalam tenda Jamaah di Mina, dan kembali lagi ke Hotel di Makkah, serta menyelesaikan Lontar Jumrah terakhir pada tanggal 13 Zulhijjah 1439 H (24 Agustus 2018).
Tetapi kondisi kesehatan Almarhumah kembali mengalami penurunan sejak tanggal 25 Agustus 2018 Ba’da Zuhur. Dimana Almarhum mengalami demam, kesadaran menurun dan tidak nafsu makan.

“TPHD Propinsi Bengkulu bidang pelayanan kesehatan dan TKHI melakukan pemasangan Infus sebanyak 2 jalur di tangan kanan dan tangan kiri, kompres di kepala dan melapor ke TGC (Tim Gerak Cepat) PPIH Kesehatan Arab Saudi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut berupa tindakan bantuan pernafasan dengan Ambubag, dan pengukuran saturasi 02 dengan spirometri. Selanjutnya di rujuk Ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Al Noor Makkah Al Mukaromah dengan Ambulans milik sektor 9 Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) diantar langsung oleh Kurniawan Arianto sebagai TKHD dan Nopan, TKHI Kloter. Almarhumah meninggal dunia di Unit Gawat Darurat (UGD) RS tersebut dengan diagnosa yang tertulis di COD (Certificate of Death/ Sertifikat Kematian), adalah Hipoksia dan Syok Sepsis (kondisi kekurangan oksigen berat dan Syok akibat demam),” paparnya.

Ditambahkan, dari informasi di Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes), Almarhumah masuk dalam kategori resiko tinggi usia lanjut. Hanya saja tidak mempunyai riwayat penyakit berat sejak di tanah air, kecuali mengalami penurunan daya ingat karena faktor usia lanjut.

“Almarhumah H. Zainah Binti Muhammad Sidik menunaikan ibadah haji sendiri, namun ada pendamping yang juga masih saudara dekat Almarhum, yaitu Mawarti Yuliana yang dengan setia dan ikhlas mengurusi Almarhum sehari-hari selama ibadah haji. Semoga Almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” tutupnya.(red-3)

Komentar