Kembangkan Industri Kreatif,  Plt Gubernur Bengkulu Akan Rangkul Komunitas

intersisinewa.com, Pengembangan industri kreatif di Provinsi Bengkulu menjadi salah satu fokus Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dalam upaya mendorong peningkatan ekonomi, kesejahteraan dan kemajuan daerah.

Untuk itu pemerintah Provinsi Bengkulu akan merangkul seluruh komunitas yang ada sebagai bentuk suport terhadap ide ide kreatif yang dihasilkan mulai dari komunitas film,  musik,sanggar seni dan komunitas kreatif lainnya.

“Kita akan mengundang seluruh komunitas pemuda yang ada di Bengkulu, untuk bertatap muka,  ngobrol bareng dan mendiskusikan ajang kreasi apa yang bisa dikerjakan bersama,” ujar Rohidin.

Hal tersebut, disampaikan Plt Gubernur saat membuka ajang Apresiasi Film Pendek Bengkulu yang digagas komunitas film Raflesia Motion di Grage Hotel sabtu malam.

Ketua Ikatan Alumni Universitas Gadjah Mada ini menyambut positif event tahunan yang gelar sebagai bentuk penghargaan terhadap para sineas Bengkulu.

Menurutnya, sebagai salah satu sektor industri kreatif,  selain sebagai hiburan film merupakan media yang efektif untuk promosi,  penyampaian pesan,  berita dan rasa.

“Saya sangat bangga menyaksikan karya anak Bengkulu ini, saya berharap betul kegiatan-kegiatan seperti ini berkembang dengan baik,” tutur Rohidin.

Lebih lanjut Rohidin Mersyah menyampaikan pemerintah akan segera merenovasi taman budaya yang saat ini kondisinya sangat memperihatinkan.  Sesuai fungsinya nanti taman budaya menjadi wadah berkumpul dan pusat kegiatan para penggiat seni dan komunitas kreatif.

Dalam AFPB tahun 2017, film terbaik tingkat umum diraih film dengan judul Pantun dan Puisi yang diproduksi oleh nadia production.   bercerita tentang sosok Pantun dan Puisi yang walaupun bersaudara namun tidak pernah bisa akur.

Menariknya Film ini dikemas dengan nilai budaya lokal dan menggunakan bahasa sastra yang sesuai dengan masing masing karakter tokoh.

Sementara untuk tingkat pelajar, film terbaik diraih film dengan judul terlambat.  Film dari siswa SMKN 3 Putri Hijau ini mengisahkan penyesalan seorang pelajar yang harus putus sekolah karena kelakuannya.

Direktur Raflesia Motion Robi Facrurozie mengatakan, tahun depan ditargetkan apresiasi film pendek ini akan ditingkatkan levelnya menjadi festival film.  Dengan berubah menjadi festival,  karya film yang bisa berkompetisi tidak hanya dari Provinsi Bengkulu saja tapi seluruh Indonesia bisa ikut berpartisipasi.

Untuk itu, dirinya berharap para sineas Bengkulu terus berkarya dan meningkatkan kualitas film yang dibuat sehingga Bengkulu Mampu berbicara lewat film di tingkat nasional maupun internasional. (Rls)

Komentar