KPU Kota Bengkulu Gandeng FORPRO, Sosialisasikan Pendidikan Politik Untuk Pemilih Cerdas

Bengkulu-bengkuluone.co.id, Dalam rangka sosialisasi pemilihan walikota Bengkulu yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2018, Forum Pimpinan Redaksi Online (FORPRO) bekerjasama dengan KPU Kota Bengkulu menggelar acara Pendidikan Politik untuk Pemilih Cerdas Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu Tahun 2018 di Hotel Nala Sea Side, Pantai Panjang Bengkulu, Jum’at (20/4/2018).

Diskusi publik dengan tema “Pembangunan Kota Bengkulu Berkesinambungan” dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari seluruh universitas yang ada di Kota Bengkulu dan berbagai Organisasi Kepemudaan serta aktifis LSM yang ada di Kota Bengkulu.

Pada sambutannya Koordinator FORPRO sekaligus ketua penyelenggara kegiatan, Wibowo Susilo, menyampaikan, terselenggaranya kegiatan ini adalah hasil dari kerjasama antara KPU Kota Bengkulu dengan media online di Bengkulu tergabung dalam FORPRO yang saat ini bergabung lima media online. “Sekarang media online sudah menjadi media mainstream, mau tidak mau media online akan sangat berpengaruh. Kami berharap melalui forum ini dapat memberikan pencerahan kepada khalayak luas, khususnya pemilih pemula,” kata Bowo, sapaan akrabnya.

Kegiatan diskusi publik ini menghadirkan empat orang pemateri sekaligus. Diantaranya adalah Sri Hartati dari KPU Kota Bengkulu, Ifsyanusi sebagai mantan Wakil Ketua Komisi Informasi Publik (KIP), Zacky Antoni selaku Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bengkulu, Dr Elektison Somi dari Universitas Bengkulu dan Rudi Nurdiansyah selaku Redaktur Utama Media Online Pedoman Bengkulu.

Dalam pemaparanya Sri Hartati menyatakan bahwa KPU Kota Bengkulu akan senantiasa menggencarkan sosialisasi terhadap Pilwakot. Sebab, kata dia, hasil riset menunjukkan bahwa di Kota Bengkulu persentase pemilihnya sangat rendah dibanding kabupaten lain. “Persentase jumlah pemilih di Kota Bengkulu ini sangat rendah, salah satu penyebabnya adalah karena mereka kurang mendapatkan informasi dan pemahaman terkait pemilu,” ungkap Sri.

Sementara itu, Ketua PWI Provinsi Bengkulu Zacky Antoni mengingatkan kepada para pemilih pemula untuk memilih kandidat berdasarkan kepada mereka yang berniat untuk mengabdikan diri, bukan untuk memperkaya diri. “Jangan pilih karena uang. Karena kalau memilih berdasarkan uang, ujung-ujungnya pasti korupsi. Yang mereka pikirkan pertama pasti bagaimana mengembalikan modal. Jangan sampai kesalahan kita yang sudah-sudah terulang kembali,” kata Zacky pada kesempatan ini.

Narasumber lainnya, Rudi Nurdiansyah, memaparkan, Pilwakot Bengkulu harus menjadi ajang untuk mensejahterakan rakyat. Menurutnya, mereka yang mampu mensejahterakan rakyat harus diukur melalui dua hal utama, yakni program dan jejak rekam.

“Lihat apakah programnya memenuhi kebutuhan rakyat atau tidak. Masuk akal atau tidak. Misal banyak yang menganggur, apa upaya calon untuk mengatasinya? Samisake misalnya. Atau apa? Setelah cek program, lalu lihat jejak rekamnya,” kata Rudi.

“Misal sebelum seseorang itu menjabat, jalan-jalan mulus atau jelek. Sekarang bagaimana? Dulu sebelum menjabat ada rumah sakit atau tidak? Sekarang bagaimana? Kalau ada orang sakit, mau nggak dia tolong. Saya kira media massa terutama media online masih menyimpan arsip-arsip yang bisa mengungkapkan jejak rekam kandidat-kandidat yang ada saat ini dengan rapi,” demikian Rudi.

Diskusi publik ini diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan KPU sebagai salah satu pemilih yang mensosialisasikan kepada masyarakat secara umum terkait Pemilu sehingga Pikwakot 2018 dapat terselenggara dengan lancar dan terpilih pemimpin yang baik. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dibuka oleh Pejabat Walikota Bengkulu Budiman Ismaun melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kabid Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan pada Kesbangpol Kota Bengkulu, Habizar.

Komentar