Kunjungi Rumah Kakek dan Neneknya di Bengkulu, Puti Guntur Soekarno Minta Jangan Lupa Jas Merah

bengkuluone.co.id, Peringatan Hari Pahlawan tahun 2017 ini, merupakan momen untuk kembali mengingatkan seluruh rakyat Indonesia agar tidak sekali-kali melupakan pesan Bung Karno tentang jas merah, atau jangan meninggalkan sejarah.

Hal itu dikatakan Cucu Proklamator Republik Indonesia Soekarno, Puti Guntur Soekarno, disela-sela mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno dan Rumah Ibu Fatmawati yang merupakan rumah kakek dan neneknya, di Bengkulu.

Puti Guntur yang sempat melihat-melihat secara langsung kondisi kedua bangunan bersejarah di Bengkulu ini, memberikan apresiasi atas perhatian pemerintah yang telah merawat dengan baik.

“Kedepan, peran serta dan keberpihakan dari pemerintah daerah dalam melestarikan dan menjaga, serta mengajarkan sejarah Ibu Fatmawati dan Bung Karno kepada anak peserta didik, selaku generasi penerus bangsa yang ada di Bengkulu ini. Mengingat yang menjahit Bendera Pusaka Merah Putih, adalah Ibu Fatmawati,” ujarnya (10/11/2017).

Lebih jauh Puti yang juga sebagai Anggota Komisi X DPR RI ini juga akan terus berkomunikasi dengan kementrian terkait di pusat, untuk mendorong agar adanya Napak Tilas Perjalanan Bung Karno dan Ibu Fatmawati di Bengkulu.

“Saya akan mendorong di tingkat pusat agar adanya treal Bung Karno dan Ibu Fatmawati di Bengkulu hingga berjuang bersama-sama sampai Bangsa Indonesia ini Merdeka,” katanya.

Disamping itu, kedatangan Puti Guntur Soekarno ke daerah kelahiran neneknya ini, juga dimanfaatkannya untuk menjaring aspirasi dari masyarakat Bengkulu, khususnya persoalan yang menjadi bidang dari Komisi X DPR RI, termasuk permintaannya pemerintah dan pemerintah daerah, agar dapat menjaga arsitektur yang telah di buat oleh Bung Karno, diantaranya Masjid Jamik Bengkulu.

“Harapannya saya, tentang peninggalan Bung Karno lainnya, yakni Masjid Jamik Bengkulu agar dapat di jaga dan dipertahankan dengan baik. Mengingat seni arsitektur Bung Karno menunjukan jati diri bangsa,” tandasnya.(red)

Komentar