Masyarakat di minta Tidak Ikutan Berebut Dolar

Bengkulu-bengkuluone.co.id, Terjadinya depresiasi mata uang rupiah saat ini, di minta masyarakat untuk tidak ikut-ikutan berebut menukarkan rupiahdengan dolar Amerika Serikat. Pasalnya hal tersebut akan semakin menambah tekanan terhadap mata uang rupiah.

Anggota DPD RI M Saleh mengatakan, semestinya di saat mata uang rupiah melemah, hendaknya masyarakat jangan memilih menyimpan mata uang negara lain, khususnya dolar.

Artinya dalam kondisi seperti ini, rakyat diharapkan menunjukkan rasa nasionalisme dengan terlibat langsung dalam pemulihan nilai mata uang Indonesia, salah satunya dengan tidak “membeli” dolar AS ketika terjadi depresiasi.Sehingga kurun waktu pemulihan kurs rupiah terhadap dolar, menjadi semakin cepat.

“Jika depresiasi ini terjadi cukup lama, dikhawatirkan akan mengganggu perekonomian, terutama inflasi dan mahalnya barang impor. Mengingat nilai mata uang rupiah, terusmerosothingga menembus Rp.14.000,-lebih per dolarAmerika Serikat,” ujarnya, Rabu, (9/5/2018).

Secara terpisah, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra menghimbau, masyarakat agar tidak khawatir secara berlebihan, karena rupiah terdepresiasi atau mengalami perlemahan hingga mendekati Rp14.000 per dolarAmerika Serikat.

Apalagi kondisi ini bukan seperti krisis moneter 1997 lalu, tetapi hanya reaksi sesaat akibat perubahan kebijakan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat.

“Mata uang Dolar Amerika Serikat menguat, dan bukan saja berdampak pada mata uang rupiah saja, tetapi juga terhadap sejumlah mata uang negara berkembang lainnya, juga ikut melemah. Oleh karena itu langkah yang sudah dilakukan Bank Indonesia sekarang ini, diantaranyamenambah suplai dolar Amerika Serikat di pasar Indonesia,” tutupnya.(red-2)

Komentar