Mengukur Elektabilitas Incumbent

Tajuk Rencana- bengkuluone.co.id,  Pesta demokrsi pemilihan Walikota Bengkulu yang akan di selengarakan pada 27 juli 2018 mendatang diprediksi menjadi pertarungan yang berat bagi incumbent.

Melihat peta politik semakin dinamis menjelang pendaftaran pasangan calon walikota dan wakil walikota yang akan maju melalui jalur partai politik diprediksi tidak akan lebih dari tiga pasangan, sementara ini nama yang cukup populer di tengah masyarakat yaitu Pasangan Hj. Erna Sari Dewi yang memiliki elektabilitas cukup baik sebab beliau merupakan ketua DPRD Kota Bengkulu sehingga memiliki pengaruh secara lansung terhadap pemilih, sebab selain di kenal dengan kecantikannya tak luput pula sikap kritis sebagai Ketua DPRD Kota Bengkulu selama ini cukup mendorong popularitas beliau ditengah masyarakat.

Popularitas Erna tentunya tidak akan berguna jika tidak ditunjang dengan calon wakil walikota yang siap mendampingi beliau, sementara ini isu yang berkembang beliau akan menggandeng H. Darnin Ojoek Jeans, yang akan diusung oleh Koalisi Nasdem dan Partai Persatuan Pembangunan, artinya memiliki dukungan 8 kursi.

Selain nama Erna Sari Dewi diprediksi yang akan kembali mencalonkan diri yaitu Hj. Patriana Sosialinda yang saat ini menjabat sebagai wakil Walikota. Dari segi elektabilitas Hj. Patrianan Sosialinda relatif setabil, sebab sebagai wakil walikota beliau tidak bisa berbuat banyak, maklum di birokrasi tugas sebagai wakil tidak dapat melakukan kebijakan yang bersifat strategis.

Posisi Patriana, sebagai wakil walikota tentu sangat menguntungkan sebab Publik tidak terlalu banyak menuntut janji politik pada saat kampanye tahun 2012 yang lalu dimana pada saat itu Pasangan Helmi Hasan dan Patrianan Sosialinda di usung koalisi Golkar, PAN, PNBK dan Demokrat.

Patriana Sosialinda diprediksi dapat memenangkan pilwakot nanti jika memiliki strategi yang tepat dalam meraih simpati masyarakat kota Bengkulu. selain tingkat elektabilitas yang stabil faktor lain yang mendukung kemenangan patriana adalah tingkat ketidak sukaan masyarakat relatif rendah sebab sebagai wakil beliau bisa saja memainkan politik playing viktim, sehingga memperoleh simpati dari masyarakat namun faktor lain yang tidak kalah penting yaitu siapa yang menjadi wakil beliau. sementara ini di gadang-gadang Hj. Patriana Sosialinda akan berpasangan dengan Mirza Murman sebagaimana Pernyataan Ketua DPD PDIP Provinsi Bengkulu bahwa sudah mendapat restu dari Megawati. jika ini benar maka pasangan ini di prediksi memiliki elektabilitas yang tinggi sebab Mirza selain sebagai Ketua DPC PDIP Kota Bengkulu dikenal juga sebagai tokoh muda yang memiliki banyak masa dan ikut dibeberapa organisasi sosial kemasyrakatan sehingga diprediksi dapat mempengaruhi suara pemilih pemula nantinya, tentunya kalu pasangan ini benar benar terjadi maka sangat sulit untuk dikalahkan oleh incumbent.

Nama terakhir yang diprediksi ikut dalam bursa calon Walikota Bengkulu yaitu H. Helmi Hasan, meski sampai saat ini masih belum terang-terangan menyatakan diri ikut dalam Pilwakot pada juli mendatang namun bisa di pastikan beliau akan ikut sebagai kontestan.  Sebab DPP PAN sudah jelas memberikan rekomendasi Helmi Hasan sebagai calon walikota dari PAN.

Kalau melihat elektabilitas H. Helmi Hasan di masyarakat relatif rendah jika di bandingkan pada saat Pilwakot 2012 terdahulu pada saat itu Helmi Hasan dan Patriana Sosialinda memperoleh 75.058 suara atau 51,46%, beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya elektabilitas Helmi adalah tidak terpenuhnya janji politik pada saat kampanye 2012 silam, bahkan sampai dilansungkan aksi demontrasi yang dilakukan oleh masyarakat dan puncaknya Lembaga Swadaya Masyarakat Puskaki mengelar diskusi publik dengan tema menagih janji pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu terpilih.
dalam diskusi tersebut dinilai walikota Bengkulu telah gagal memenuhi janji kampanyenya yaitu “Sesuai dengan dokumen kampanye wali kota, yang pertama program Satu miliar satu kelurahan (Samisake) itu dianggarkan per tahun, namun sekarang menjadi per periode, janji tidak akan menggusur pedagang ke Pasar Barukoto namun ternyata menggusur, 50.000 lapangan kerja baru, meraih piala Adipura,”
Selain dinilai gagal memenuhi janji kampanyenya Walikota Bengkulu sempat ditetapkan sebagai buronan kejaksaan perkara dugaan kasus korupsi Bansos 2012 dan 2013 yang merugikan negara sebesar Rp 11,4 miliar. “Ya, dia telah ditetapkan sebagai buron karena tak memenuhi panggilan kejaksaan setelah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Bengkulu, Wito, Selasa (19/5/2015). tentu persoalan ini menyebabkan elektabilitas Helmi pada saat itu jatuh bebas sehingga jika Pilwakot dilaksanakan pada 2015 bisa di pastikan Helmi Hasan mustahil terpilih kembali.

Kita Ikuti Rencana Allah

Pada setiap kesempatan ditanyakan masalah keinginan beliau kembali menjadi Calon Walikota pada Pilwakot mendatang Helmi Hasan selalu menjawab “Kita Ikuti rencana dan keputusan Allah SWT karena itu yang pasti terjadi dan yang terbaik…” mungkin kalimat inilah yang menjadi penyelamat elektabilitas Helmi Hasan, sebab jika kita ukur pada tahun 2015 sampai 2016 silam dapat di prediksi Helmi mustahil akan terpilih kembali sebagai walikota Bengkulu, namun benar apa yang beliau katakan ikuti rencana dan keputusan Allah.

Jika di ukur elektabilitas Helmi Hasan semenjak awal 2017 beransur ansur tingkat popularitas beliau semakin membaik hal ini di sebabkan oleh pelayanan publik yang dilakukan oleh pejabat dan dinas di Kota Bengkulu beransur-ansur ikut membaik salah satunya pembangunan infrastruktur.

Salah satu yang mendongkrak elektabilitas Helmi yaitu kesuksesan beliau mendirikan Rumah Sakit Umum Kota Bengkulu, yang patut di apresiasi sebab menjadi rumah sakit kebanggaan warga kota Bengkulu Khusunya, selain itu pembangunan infrastruktur jalan dan drainase yang gencar dilakukan pemerintah kota Bengkulu.

Tentunya pembangunan Infrastuktur yang dilakukan Helmi tidak akan berjalan jika tidak di dukung oleh kinerja Dinas / Organisasi Perangkat Daerah yang notabene di bawah komando walikota salah satu nya Dinas yang mendapat Rapor Hijau yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bengkulu yang sukses membangun 1000 jalan mulus kota Bengkulu.

Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi kinerja Syafriandi sebagai PLT. Kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu waktu itu mendapat kenaikan pangkat yang luar biasa dari walikota Bengkulu sehingga tanpa keraguan walikota Bengkulu melalui Sekretaris Daerah pada rabu 26/7/17 melantik 3 pejabat eselon II yaitu: Sustiawati, S.Km,Kep sebagai Kepala Dinas kesehatan, Drs. Zuliyati sebagai Kepala Keuangan dan Aset Daerah dan Syafriandi, SE,ST,Msi sebagai kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu.

Penempatan Pejabat yang sesuai dengan Kualifikasi dan Kompetensi yang dilakukan oleh Helmi Hasan tentu bisa dibilang berbuah manis sebab elektabilitas beliau yang jatuh bebas di tahun 2015 dapat kembali di genjot dengan bersungguh-sungguh memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu dengan pelayanan kesehatan dan pembangunan jalan mulus.

Bermodalkan keberhasilan membangun Kota Bengkulu tentu masih harus tetap diimbangi dengan pemilihan wakil dan strategi yang tepat sebab dalam Pilkada yang dipilih merupakan Pasangan calon sehingga yang diharapkan siapapun wakil yang mendampingi incumbent nantinya dapat menaikan perolehan suara, selain itu pembangunan citra dan komunikasi yang baik dengan media merupakan modal yang kuat dimiliki oleh incumbent saat ini.

Pilwakot Bengkulu akan berlansung pada juli 2018 mendatang diharapkan siapapun yang terpilih nanti dapat memajukan kota Bengkulu menjadi lebih baik lagi kedepan.

Tajuk Rencana Redaksi

Komentar