Pemindahan KASDA dinilai Bernuansa Politik

Bengkulu-bengkuluone.co.id, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Rohidin Mersyah yang memberikan arahan kepada Caretaker Walikota Budiman Ismaun agar menjadikan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai mitra kerjasama sebagai salah satu agenda yang harus diselesaikan. Perintah dari Plt Gubernur diaminkan oleh caretaker walikota Bengkulu, dilansir dari Bengkuluekres.com  “Sesuai dengan instruksi Pak Plt Gubernur, Bank Bengkulu ini adalah bank punya masyarakat Bengkulu, pemegang sahamnya hampir semua kepala daerah,” kata Budiman kepada Bengkulu Ekspress, Kemarin (26/1). Untuk melakukan proses pemindahan kasda ini, lanjut Budiman, ia sudah membentuk tim khusus Sekretariat Daerah Kota Bengkulu yang nanti akan melakukan verifikasi bersama dengan tim khusus dari Bank Bengkulu.

Pemindahan ini baru dilakukan setelah tahun anggaran 2018 berjalan, namun hampir dipastikan akhir awal Februari mendatang kasda Pemerintah Kota Bengkulu tidak lagi di Bank Mandiri Syariah, melainkan di Bank Bengkulu. “Mereka sedang menyusun prosedur berita acara untuk pemindahan kasda itu, setelah selesai baru kita realisasikan 100 persen,” ungkapnya.

Menurut H. Sasriponi Bahrin Ranggolawe Ketua Dewan pertimbangan Gerakan Pemuda Islam Indonesia provinsi  Bengkulu pemindahan Kasda dinilai bernuasa politik, sebab tugas utama caretaker yaitu mengantarkan proses demokrasi bagaimana berjalan dengan baik.

“Saya melihat apa yang dilakukan caretaker hari ini tidak lain melakukan gerakan-gerakan bernuansa politik seolah-olah yang dikerjakan Helmi Hasan tidak ada yang benar makanya sampai hari ini saya menolak caretaker, pemindahan Kasda itu tidak tepat, apa subtansinya, tugas carateker selama delapan bulan ini bagaimana  mengantarkan proses demokrasi berjalan dengan baik saya kira pemindahan bank ini tidak tepat dilakukan caretaker yang menjabat beberapa bulan, sebab ini merupakan kebijakan walikota terdahulu yang harus di hargai” ujar Sasriponi

Sasriponi melihat masih banyak persoalan kota Bengkulu yang harusnya menjadi perioritas untuk dikerjkan seorang caretaker walikota sebab bersentuhan lansung dengan masyarakat. “itu carateker kurang kerjaan, masa baru menjabat carateker sudah mindahkan bank, hal yang prioritas dikerjakan careteker yaitu persoalan SD yang disegel, itu sampai hari ini beluam ada kejelasa nasib anak anak sekolah bagaimana, kedua persoalan pasar panorama sampai hari masih semberaut, dan persoalan cafe malam di daerah betungan dan banyak persoalan lain yang perioritas berkaitan dengan rakyat” ungkap Sasriponi

Sebelumnya  “Sikap itu bertentangan dengan upaya menjadikan Bengkulu sebagai kota religius,” kata (22/1/2018). Menurut Teuku keputusan Pemerintah Kota menunjuk bank syariah sebagai pengelola Kas Daerah (Kasda) berdasarkan kepada saran dari para ulama.

“Kalau misal ada BPD syariah, Pemerintah Kota Bengkulu pasti akan menjadikan BPD sebagai Kasda. Ini jelas sikap yang aneh. Masak tugas seorang Caretaker memindah Kasda. Jangan terburu-buru sebelum aturannya jelas,” ujarnya.

Teuku menyayangkan adanya intervensi arah kebijakan yang dilakukan Plt Gubernur, masih banyak tugas pokok lain yang harus segera diselesaikan oleh Penjabat Walikota.

 

 

Komentar