Penanganan Konflik Agraria, Pemprov Bengkulu Segera Bentuk Tim Terpadu

bengkuluone.co.id, Bengkulu : Banyaknya konflik masyarakat dengan sebagian besar perusahaan, khususnya Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan, Pemerintah Provinsi Provinsi Bengkulu segera membentuk Tim Terpadu Penanganan Konflik Sumber Daya Alam (SDA) Agraria.
Tim terpadu yang akan di bentuk, akan melibatkan banyak pihak, seperti Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH), Dinas Perkebunan, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan, hingga Pemda Kabupaten dan Pemerintahan Desa, serta perwakilan masyarakat yang mengetahui permasalahan.
“Supaya konflik-konflik yang selama ini terjadi antara masyarakat dan perusahaan di Bengkulu bisa terselesaikan satu per satu, kita bentuk tim terpadu,” kata Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, saat menerima audensi LSM Walhi Bengkulu dan perwakilan warga Seluma, di ruang kerjanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu Agus Priambudi menyatakan, pembentukan tim terpadu ini akan lebih dititik beratkan kepada konflik lahan HGU masyarakat yang selama ini justru terkesan dipermainkan oleh pihak perusahaan.
Sedangkan fokusnya terkait pemberian beberapa solusi kepada pihak perusahaan dan masyarakat agar menemukan kesepakatan yang saling menguntungkan.
“Kami akan mengkoordinasi kepada beberapa pihak yang benar-benar kompeten, termasuk kepada pihak akademisi. Intinya sesegara mungkin tim ini akan kita bentuk supaya konflik yang terjadi selama ini bisa terpecahkan,” ujarnya, Senin (20/11/2017).
Disamping itu, Direktur Walhi Bengkulu Beni Ardiansyah menjelaskan, sejalan dengan rencana terbentuknya Tim Terpadu Penanganan Konflik Agraria tingkat Nasional, di daerah juga harus membentuknya.
Untuk itu diharapkan tim ini nantinya bisa bekerja secara maksimal melindungi hak-hak masyarakat.
Apalagi dari data, ada 23 titik kasus, dengan jumlah konflik terbanyak di Kabupaten Seluma. Sedangkan potensi konflik tercatat hingga sekitar 40 titik.
“Konflik agraria di Bengkulu ini memang sudah cukup tinggi. Harapan kita konflik-konflik agraria bisa cepat diselesaikan,” tukasnya.(red-2)

Komentar