Politisasi Gender Bagian Dari Demokrasi

Politik-bengkuluone.co.id, Pilwalkot Bengkulu yang akan berlangsung 27 Juni mendatang diprediksi akan memanas, dari pantauan pewarta kami di medsos belakangan ini yang hangat menjadi topik pembicaraan yaitu terkait kepemimpinan tokoh wanita.

Kepemimpinan tokoh wanita dijadikan isu negatif oleh segelintir oknum netizen yang tidak setuju dengan kepemimpinan wanita, sehingga politisi gender menjadi hal yang lazim sebagai bagian demokrasi.

Menurut Feri Sapran koordinator konvensi rakyat dalam pilwakot Bengkulu 2018 memunculkan perbedaan pendapat terkait politisi Gender.

“Sebagian berpendapat tidak boleh karenai menyangkut kesetaraan Gender dan sebagian lagi boleh-boleh saja karena menyangkut urusan beragama, termasuk urusan mencari pemimpin” ujar Feri Sapran

Masalah politisasi Gender yang ada di Pilwakot tidaklah bertentangan dengan demokrasi. ” politisasi tidak bertentangan dengan demokrasi, misalnya ada umat islam yang berfikir harus memilih pemimpin laki-laki tidak masalah mereka komponen dari demokrasi” ujar Feri

Komentar