Program BMA Tahun 2019 Terancam Gagal

Bengkuluone.co.id – Minimnya anggaran Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), rupanya menjadi salah satu masalah utama terhambatnya kinerja dari BMA sendiri.

Dikonfirmasi bengkuluone, Ketua BMA Kabupaten Bengkulu Tengah, Drs. BJ Karneli mengaku, dikarenakan anggaran yang sangat minim, maka beberapa program yang direncanakan hingga bulan Agustus hampir tidak terealisasi, atau bisa dibilang jalan ditempat.

“Kita tidak bisa menjalankan program kita. Dan ini tentunya disebabkan oleh tidak adanya anggaran dari Pemerintah Daerah untuk kita BMA. Makanya tahun ini program kita tidak berjalan,” keluh Bj, Jumat (30/8/2019).

Ia menuturkan, sebagai organisasi yang membidangi adat dan istiadat di Kabupaten Benteng, baik itu mengenai keragaman suku, adat dan etnis yang berbeda, sebenarnya BMA Bengkulu Tengah sudah memiliki rancangan agar perbedaan dari seluruh suku bisa menjadi kesatuan yang kokoh dalam mendukung pemerintahan di Kabupaten Benteng.

“Tapi apa mau dikata, sepertinya tahun 2019 ini, semua rencana kita akan sirna,” sesal BJ.

Padahal, kata BJ soal program yang ada, pihaknya sudah berencana untuk mengundang seluruh tokoh adat dari berbagai suku, untuk melakukan kerja sama, serta membahas tentang icon Benteng yang belum ada ketetapan.

Sebelumnya, terang BJ, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi secara langsung dengan Pemerintah Daerah, bahkan melalui OPD terkait ia berharap untuk dibantu agar semua program yang sudah direncanakan dapat berjalan sesuai harapan.

“Kalau memang Pemerintah Daerah belum ada anggaran, kami berharap agar Pemerintah segera menyingkronisasikan hal tersebut ke OPD terkait, yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang ada,” tegasnya.

Lebih lanjut terang BJ, kedepan ia berharap agar Pemerintah bisa menyiapkan anggaran untuk BMA, supaya semua program dapat dijalankan sesuai harapan.

“Kami berharap BMA bisa diberikan keleluasaan dalam menjalankan semua program yang ada,” tandas Bj. (Lks)

Komentar