Kota Bengkulu – bengkuluone.co.id, Setelah pembatalan Hearing yang kedua kalinya antara Forum Aksi Kota Membangun (FAKAM) bersama DPRD kota Bengkulu membuat FAKAM geram dengan perlakukan anggota Dewan Kota Bengkulu, seharusnya selaku anggota Dewan dapat menerima setiap masyarakat yang menyampaikan aspirasi ke kantor Dewan.
Kekecewaan FAKAM tersebut berimbas dengan penyanderaan Sudisman, S.sos anggota Dewan Perwakilan Rakyat kota Bengkulu yang kebetulan akan masuk keruangan hearing dengan pihak PGRI, Sudisman dicegat menjelang masuk ke ruangan hearing oleh H. Sasriponi Bahrin yang mengaku sebagai penasehat FAKAM.
Dalam insiden tersebut Sasriponi menyerahkan pernyataan sikap dari FAKAM yang menolak penunjukan Caretaker walikota Bengkulu Budiman Ismaun, sebelum menyerahkan pernyataan sikap tersebut Sasriponi membacakan bebapa poin penting yang menjadi tuntutan FAKAM.
“Pertama Kepada Menteri Dalam Negeri untuk membatalkan penunjukan saudara Budiman Ismaun sebagai Caretaker walikota Bengkulu, karena diduga dan dikhawatirkan tidak netral dalam hajatan pilwakot Bengkulu 2018, kedua meminta kepada Plt. Gubernur Bengkulu untuk mengusulkan ulang calon caretaker walikota Bengkulu, ktiga meminta DPRD kota Bengkulu untuk memboikot kebijakan caretaker walikota Bengkulu” ujar Sasriponi dalam pernyataan sikap FAKAM.
Menanggapi pernyataan sikap dari FAKAM tersebut Sudisman berjanji akan menindak lanjuti aspirasi FAKAM tersebut ke pimpinan Dewan. “Terimakasih atas masukannya akan kita sampaikan aspirasi teman teman ke Pimpinan Dewan” ujar Sudisman
Secara terpisah Saiful Anwar kordinator FAKAM mengatakan bahwa tidak akan berhenti melakukan gerakan sebelum aspirasi mereka dipenuhi, sebab penunjukan Budiman Ismaun sebagai caretaker walikota dinilai tidak tepat. “ Penunjukan Budiman Ismaun sebagai Caretaker walikota Bengkulu tidak tepat sebab diduga ada nuansa politis dalam penunjukan caretaker, selain itu kita menduga caretaker walikota Bengkulu pernah terkait kasus amoral, makanya kita menuntut untuk segera di klarifikasi oleh Caretaker Walikota kalau perlu Caretaker lakukan sumpah mubahalah bahwa dugaan nepotisme dan dugaan amoral tersebut tidak benar sehingga kita bisa percaya dengan Caretaker, kita tidak akan berhenti sebelum aspirasi kita dipenuhi” ujar Saiful
Komentar