Selain Aceh, Ini Empat Negara yang Melarang Perayaan Tahun Baru

Banda Aceh-bengkuluone.co.id,  Hampir di semua kabupaten/kota di Aceh terdapat imbauan kepada masyarakat, agar tidak merayakan malam pergantian tahun baru.

Masyarakat dilarang membakar petasan, kembang api, serta berbagai kegiatan hura-hura lainnya.

Biasanya, imbauan itu ditandatangani oleh unsur forkopimda, mulai bupati/wali kota, kapolres, kajari, kasatpol PP/WH hingga MPU.

Banda Aceh, selaku ibu kota Provinsi Aceh, salah satu kota yang paling getol menyeru warganya untuk tidak melakukan hal tersebut.

Catatan Serambinews.com, setiap jelang pergantian tahun, Wali Kota Banda Aceh mengeluarkan imbauan atau larangan tersebut.

Bahkan, untuk mengawal malam pergantian tahun baru kali ini, Pemko Banda Aceh bersama Polresta, Dandim 0101/BS, Satpol PP/WH, dan unsur lainnya, mengerahkan sebanyak 2.000 personel gabungan.

Nah, taukah Anda, ternyata, bukan hanya Aceh yang melarang perayaan malam pergantian tahun baru.

Selain Aceh, informasi yang dihimpun Serambinews.com, berikut ini beberapa negara yang melarang perayaan tersebut.

1. Brunei Darussalam

Sultan Hassanal Bolkiah, yakni sultan ke-29 Brunei melarang rakyatnya untuk merayakan natal dan tahun baru.

Alasannya, kedua hal tersebut bertentangan dengan syariat Islam yang diberlakukan di negara itu.

Namun bagi warga non-muslim yang menetap di sana tetap diperbolehkan merayakannya, secara terbatas.

Berbeda jika pergantian tahun baru Islam, biasanya Brunei akan menggelar kegiatan keagamaan selama satu minggu penuh.

2. Arab Saudi

Meski Arab Saudi telah berkembang pesat dan menjadi negara modern dengan hasil kekayaan pendapatan negara yang melimpah, negara dengan mayoritas muslim ini sejak dulu melarang warganya merayakan malam pergantian tahun.

Sebuah keputusan komisi kebijakan dan pencegahan kejahatan dikeluarkan untuk melarang perayaan tahun baru.

Sama seperti di Aceh, Arab Saudi juga melarang toko menjual aksesori dan pernak-pernik tahun baru.

3. Tajikistan

Republik Tajikistan adalah negara sempalan Uni Soviet di Asia Tengah.

Negara ini berbatasan dengan Afganistan di selatan, Republik Rakyat Tiongkok di timur, Kirgizstan di utara dan Uzbekistan di sebelah barat.

Negara yang mayoritas Islam tersebut, juga melarang masyarakatnya merayakan pergantian tahun baru.

Disebut-sebut Kementrian Pendidikan Tajikistan juga mengeluarkan peringatan keras, yakni melarang peggunaan kembang api, petasan, dan berbagai kegiatan lainnya dalam rangka peringatan tahun baru.

4. Somalia

Terakhir adalah Somalia. Negara yang juga mayoritas muslim ini selalu mengimbau penduduknya untuk tidak merayakan tahun baru.

Sama seperti Arab Saudi atau Aceh, kegiatan merayakan malam pergantian tahun baru dianggap di negara ini bertentangan dengan budaya Islam.

Setiap malam pergantian tahun, pasukkan keamanan juga dikerahkan untuk mencegah perayaan tahun baru dalam bentuk apapun.

Sumber: serambinews.com

Komentar