Bengkulu-bengkuluone.co.id, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI bekerjasama dengan Yayasan Al-Fida Bengkulu, Kamis, (21/12/2017) gelar sosialisasi empat pilar MPR RI, yakni Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, dan NKRI sebagai bentuk negara, serta Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Sosialisasi bertempat di Aula Kantor Salah Satu Parpol di Kota Bengkulu, turut hadir dalam acara ini, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Anggota MPR RI Fraksi PKS Mustafa Kamal, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid berharap, sosialisasi ini akan meningkatkan kesadaran untuk berbangsa dan bernegara, sehingga tidak mudah terprovokasi diadu domba yang akan melemahkan hubungan hidup ditengah lingkungan perbedaan.
“Dengan sosialisasi ini, kita bertemu dengan cara yang moderat, berbangsa yang moderat, tidak menjadi radikalis, separatis atheis, komunis, karena itu semua bertentangan dengan Pancasila,” ungkap pria kelahiran Klaten 57 tahun silam ini.
Selain itu, Hidayat Nur Wahid juga berpesan agar tidak terjebak dengan anti NKRI atau yang disebutnya Indonesia phobia.
Di kesempatan yang sama, Ketua MPR RI periode 2004-2009 ini juga menggambarkan 2 negara Unisoviet dan Yugoslavia yang bubar karena tidak mempunyai ideologi yang kokoh dan kuat yang disepakati oleh seluruh warga bangsanya.
“Kita beruntung punya Pancasila, Pancasila inilah dengan perjuangan seluruh pihak kemudian menjadikan indonesia tetap teguh, tegak, tetap eksis dan tidak pecah,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota MPR RI Fraksi PKS Mustafa Kamal mengatakan, kemajuan teknologi informasi berdampak pada memudarnya nilai-nilai kebangsaan, dan mempengaruhi cara pandang masyarakat.
“Identitas negara ini penting diperkuat dan diperkokoh dalam pergaulan internasional, jika tidak ingin kehilangan identitas aslinya,” tutup lulusan Sastra UI ini.(red-2)
Komentar