Tak Punya BPJS, Balita Pengidap Hydrocipalus Membutuhkan Uluran Tangan Darmawan

Bengkulu-bengkuluone.co.id, Hidrosefalus merupakan penyakit langka yang merupakan suatu keadaan di mana terjadi peningkatan pada volume cairan serebrospinal (cerebrospinalfluid / CSF) merupakan cairan yang terdapat di dalam otak dan saraf tulang belakang (medulaspinalis). penyakit langka ini di alami oleh  Abit Praja Putra Balita yang baru berumur 40 hari, anak dari pasangan Rani dan Widarti yang beralamat di Keluarahan Sawah lebar Kota Bengkulu ini terserang penyakit hydrociplus. Untuk berobat keluarga ini tak punya biaya, juga tak punya BPJS.

Ibu Abit, Widarti saat dikunjungi viralpublik di kediamannya, Kamis (22/2) mengatakan, anaknya ini dilahirkan di Rumah Sakit DKT Kota Bengkulu. Kondisi bayinya saat ini sering kejang-kejang dan panas lantaran penyalkit yang didertitanya balitanya.

Dikatakan Widarti, untuk menurunkan panas badan balitanya, ia memberi obat penurun panas yang seharusnya, obat penurun panas ini tidak boleh diminum, karena Abit baru berumur 40 hari. Saat dilahirkan, memang Widarti sudah mengetahui penyakit yang diderita balitanya ini.

“Lantaran tidak punya biaya  dan tidak ada BPJS untuk pengobatan di sembuhkan bayi saya ini. Sebelumnya kepala anak saya ini masih kecil, tetapi sekarang makin membesar. Kalau tidak cepat dioperasi kepalanya bakal terus membesar,” ujarnya.

Pekerja Sosial dan Perlindungan Anak Kementrian Sosial RI, Jesi Duanti mengatakan, pihaknya akan membantu Balita Abit ini untuk pengurusan BPJS nya. Karena sulit untuk mengurus BPJS bayi ini, dikarenakan Kartu Keluarga (KK) Widarti agak bermasalah.

“Jika nanti tidak bisa juga, terpaksa anak ini nanti dimasukan ke KK salah satu Panti Ssuhan agar lebih cepat dan mudah untuk membuat BPJS nya. Karena kita lihat sendiri kondisi bayi nya sekarang sakitnya parah. Dan bayi ini harus dibawa ke Jakarta untuk melakukan operasi,” kata Jesi.

Ditambahkan ibu Bayi, Widarti, karena di Bengkulu belum bisa mengobati anaknya, juga perlu biaya sangat besar. “Saya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membantu pengobatan anak saya ini,” harap ibu Widarti.

 

Komentar