Terjang Banjir Bisa Bikin Piston Bengkok

Nasional, Bengkuluone.co.id– Memasuki musim penghujan tak jarang membuat jalanan digenangi air alias banjir. Alih-alih ingin menghemat waktu, banyak pengendara motor terpaksa melintasi banjir. Tapi sebagai pengendara motor yang bijak ada baiknya jangan meremehkan banjir.

Selain berbahaya untuk sang motor, pengendara juga harus berhati-hati melewati jalanan yang tergenang air. Tidak bisa dipungkiri, jalan berlubang dan licinnya kontur jalan bisa membuat si pengendara alami kecelakaan.

Dikatakan oleh Instruktur Safety Driving binaan Astra Honda Motor Hendrik Ferianto saat melintasi genangan ada baiknya pengendara memilih jalur yang tengah, karena berdasarkan kondisi jalan, pinggiran jalan menjadi tempat berkumpulnya air dan kotoran, namun ia tidak menjamin kalau di jalan tengah juga terbebas dari yang namanya jalan berlubang sehingga pengendara diharap tidak mengurangi perhatian jalan.

“Untuk jalanan ambil jalan tengah yang konturnya agak rendah di pinggir, kalau di pinggir biasanya genangan lebih tinggi karena air berkumpul di situ,” ungkap Hendrik kepada media.

Tak jarang guna mengejar waktu, pengendara juga tetap memaksa untuk menerjang banjir. Hal tersebut sah saja namun pengendara sebaiknya memperhatikan tingkat genangan agar tidak melebihi dari lubang knalpot.

“Kalau pun ingin menerjang sebaiknya perhatikan genangan jangan sampai melewati knalpot motor,” ungkap Hendrik.

“Meski sudah menahan putaran RPM tapi kita nggak pernah tahu ada apa di dalam genangan, bisa saja menghajar lubang, otomatis secara reflek kan akan mengganggu putaran gas,” kata Hendrik.

Tentu risiko motor rusak terbilang lebih tinggi saat melintasi banjir, Hendrik mengatakan motor bisa mengalami water hammer yakni, keadaan saat mesin motor mati mendadak disebabkan oleh air yang masuk kedalam ruang bakar melalui air intake dan mendapat tekanan yang sangat besar di ruang silinder oleh piston.

“Gejala yang paling parah adalah water hammer, saat air masuk ke dalam ruang mesin dan tidak bisa dikompresi, otomatis bisa merusak piston tidak hanya bengkok,” ungkap Hendrik.

Lantas bagaimana baiknya bila pengendara berhadapan dengan situasi banjir?

“Kita menyarankan sebaiknya tunggu surut dulu atau putar balik, tapi kalau terpaksa ingin melintasi banjir ada beberapa hal yang diperhatikan,” ungkap Hendrik.

Adapun pengendara yang tidak yakin dengan situasi banjir, sebaiknya mematikan sepeda motor lalu mendorongnya.

“Pertama cari alat yang bisa menutupi lubang knalpot motor bisa plastik atau apapun, lalu dorong motor dalam kondisi mesin mati saat melintasi genangan,” ungkap Hendrik.

Hal tersebut guna mengurangi risiko air masuk terlalu banyak ke dalam ruang mesin.

“Setelah lewat genangan, copot penutup knalpot, lalu buka businya, kalau perlu pastikan cangklongan terbebas dari air dengan meniupnya, lalu sela motor menggunakan kick starter, pastikan tidak ada air lagi di dalam mesin, 80 persen berhasil hidup kembali,” ungkapnya. (SL)

Komentar