Transhipment di luar Pelabuhan Pulau Baai, Datangkan Pemasukan Negara

Bengkulu-inntersisinews.com, Aktifitas bongkar muat barang atau transhipment kapal di luar kolom pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, secara tidak langsung telah mendatangkan pemasukan bagi negara.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Bengkulu, Junaidin mengatakan, sejak sebulan terakhir, pemasukan untuk negara sudah mencapai Rp. 800 juta.

Apalagi kegiatan transhipment di luar kolam pelabuhan, lantaran terjadinya pendangkalan mulut alur Pelabuhan Pulau Baai, sehingga menjadi alternatif lain untuk aktifitas pengapalan barang, sudah dikoordinasikan pihaknya dengan sejumlah pihak termasuk Pemerintah Daerah, yang memberikan respon positif terhadap langkah dimaksud.

Apalagi kawasan yang saat ini lokasi aktifitas transhipment tersebut, masih dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKP Bengkulu).

“Sampai sekarang, sudah ada 4 kapal batu bara dengan total muatan sebanyak 200 ribu ton, yang melakukan aktifitas di lokasi tersebut,” ujarnya, Sabtu (14/7/2018).

Dikatakan, adanya pemasukan untuk negara yang terkumpul sebesar Rp. 800 juta akan masuk dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Selain itu juga ada pendapatan lainnya, seperti penggunaan tongkang dan alat-alat lainnya yang nilainya hampir menyamai pemasukan aktifitas transhipment.
Sedangkan untuk pendapatan daerah berupa royalti batu bara yang diekspor sesuai dengan tarif yang ada, tentu angkanya valid.

“Pengapalan batubara, angkanya di catat dan disampaikan ke pemerintah pusat. Jadi berapa pun besarannya nanti akan ada royalti yang akan didapatkan Bengkulu dari Pemerintah Pusat,” jelasnya.

Mengenai aktifitas lain transhipment batu bara di luar disamping kolam pelabuhan Pulau Baai, ditambahkan, pihaknya saat ini sedang menjajaki di perairan Pulau Mega, yang juga merupakan arahan dari Pemerintah Daerah.

“Jika di peraiaran Pulau Mega benar-benar menjadi tempat aktiiftas pengapalan, tentunya batu bara dari Bengkulu Utara bisa transhipment dalam wilayah perairan laut Bengkulu, dan tidak lagi di Pulau Pawai, Sumatera Barat,” tukasnya.(red-3)

Komentar