Pengembangan Wisata Bengkulu Diminta Perhatikan Soal Mitigasi Bencana

Bengkulu, Bengkuluone.co.id, : Adanya musibah tsunami yang menyapu bibir pantai di sekitar laut Selat Sunda, menjadi tantangan serius bagi pengembangan wisata pada setiap daerah di Indonesia, terutama untuk Provinsi Bengkulu. Mengingat Provinsi Bengkulu memiliki banyak pantai yang dijadikan sebagai destinasi wisata, mulai dari Mukomuko hingga ke Kaur.

“Bencana tsunami Selat Sunda 22 Desember harus jadi perhatian khusus bagi Pemerintah Daerah, agar mengubah konsep pengembangan kawasan pariwisata,” kata Anggota Komite I DPD RI, Hj Riri Damayanti John Latief, epada wartawan, Jumat (28/12/2018).

Riri Damayanti mengungkapkan, evaluasi tersebut diperlukan untuk menekan potensi korban jiwa yang akan jatuh bilamana sewaktu-waktu bencana alam menerjang kawasan pariwisata di kawasan pantai.

“Saya bersyukur kalau memang tata ruang yang sudah ada mengakomodir hal ini, tapi tetap perlu diperiksa penyusunannya tahun berapa. Karena misalnya di sekitar kawasan Pantai Panjang, banyak hotel yang berdiri tak begitu jauh dari bibir pantai,” ungkap Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu ini, Jumat, (28/12/2018).

Dalam jangka pendek, Senator muda Indonesia ini memaparkan, hotel-hotel, penginapan atau villa yang berdiri di bibir pantai hendaknya memiliki sistem mitigasi yang baik yang dapat tanggap dalam mengantisipasi dampak bencana sedini mungkin.

“Semua pekerja usaha yang ada di bibir pantai mesti mendapatkan pelatihan. Semua harus tahu kalau ada bencana bagaimana harus menyelamatkan diri dan kemana harus berlari. Semua harus dipersiapkan dengan baik,” tutur Senator Bengkulu ini.

Lebih jauh Ia juga berharap, agar Pemerintah baik di pusat maupun di daerah dapat menegakkan aturan secara konsekuen dan konsisten terutama dalam hal perizinan pendirian bangunan di daerah-daerah rawan bencana.

“Antara pelaku usaha, Pemerintah, komunitas wisata, akademisi termasuk media massa perlu duduk bersama untuk membahas masalah ini. Bengkulu punya banyak destinasi wisata terutama pantai-pantai yang indah, ini benar. Tapi resikonya jangan kita lupakan,” demikian Riri. (lapendos)

Komentar